Kamis, 26 Juni 2014

Anime Nisekoi

Kemarin nemuin manga baru, judulnya nisekoi. Maksud baru disini adalah baru aku baca, terbitnya sih udah lama, hehehe. Waktu aku baca chapter 1 nya, langsung jatuh cinta deh sama manga ini. Tapi, berhubung kalo baca manga aku kurang suka, jadi beralih ke anime nya aja. Jadi, ceritanya gini....

Saat masih anak-anak, Raku Ichijo membuat janji rahasia dengan kekasih masa kecilnya, dia menjaga liontin sebagai kenang-kenangan dan kekasihnya membawa kuncinya. Ia bermimpi suatu hari bertemu cinta masa lalunya, namun beberapa tahun kemudian, realitas menghancurkan harapannya ketika Chitoge Kirisaki sengaja menendang wajahnya ... Chitoge Kirisaki adalah seorang blasteran yang juga putri kepala gangster demi keamanan Kota.
Meskipun Raku adalah anak SMA normal, ayahnya adalah ketua yakuza yang terkenal Shuei-Gumi! Dan dia diseret ke urusan keluarga ketika dia dipaksa ke dalam suatu hubungan dengan Chitoge, putri bos geng saingannya!
Meskipun pertengkaran konstan mereka, entah bagaimana semua orang tertipu dengan hubungan palsu mereka. Raku kemudian menyadari bahwa Chitoge memiliki kunci misterius dari masa lalunya, yang tidak ia ingat ... Padahal Raku sedang kasmaran dengan Kosaki Onodera, seorang gadis biasa yang ternyata diam-diam menyukai Raku. Keadaan makin gawat setelah seorang gadis anak komisaris Polisi, Marika Tachibana muncul dan mengaku sebagai tunangan Raku, dan siapa menyangka kalo pengawal pribadi wanita, Tsugumi juga mulai tertarik dengan Raku. 
Terperangkap di tengah-tengah pusaran cinta ini, bahkan lebih timbul komplikasi untuk Raku, ketika kelasnya memutuskan Romeo dan Juliet sebagai drama kelas untuk festival sekolah. Dapatkah dua sejoli palsu melepas hubungan palsu mereka? 
Siapakah yang akhirnya dipilih Raku?

Penasaran kaaan? Silahkan ditonton 

Selasa, 17 Juni 2014

Interaksi Obat

Interaksi Obat Dengan Makanan
Jus jeruk
Jus jeruk menghambat enzim yang terlibat dalam metabolisme obat sehingga mengintensifkan pengaruh obat-obatan tertentu. Peningkatan pengaruh obat mungkin kelihatannya baik, padahal tidak. Jika obat diserap lebih dari yang diharapkan, obat tersebut akan memiliki efek berlebihan. Misalnya, obat untuk membantu mengurangi tekanan darah bisa menurunkan tekanan darah terlalu jauh. Konsumsi jus jeruk pada saat yang sama dengan obat penurun kolesterol juga meningkatkan penyerapan bahan aktifnya dan menyebabkan kerusakan otot yang parah. Jeruk yang dimakan secara bersamaan dengan obat anti-inflamasi atau aspirin juga dapat memicu rasa panas dan asam di perut

Kalsium
Kalsium atau makanan yang mengandung kalsium, seperti susu dan produk susu lainnya dapat mengurangi penyerapan tetrasiklin.

Vitamin K
Makanan yang kaya vitamin K (kubis, brokoli, bayam, alpukat, selada) harus dibatasi konsumsinya jika sedang mendapatkan terapi antikoagulan (misalnya warfarin), untuk mengencerkan darah. Sayuran itu mengurangi efektivitas pengobatan dan meningkatkan resiko  trombosis (pembekuan darah).






1. NSAIDs + Tobacco
•   Klirens diflunisal, phenazone (antipyrine) dan fenilbutazon lebih besar pada perokok dibandingkan non-perokok.
•    Perokok memerlukan dosis diflunisal, phenazone (antipyrine) dan fenilbutazon yang lebih besar  untuk memiliki efek yang sama dibanding non perokok.
MK: Hal ini mungkin sebagai akibat dari rokok  yg  menyebabkan induksi CYP1A2, enzim yang terlibat dalam metabolisme diflunisal, phenazone (antipyrine) dan fenilbutazon .
2. Opioids + Tobacco
•    Perokok dan mantan perokok pasca operasi memerlukan dosis morfin yang lebih tinggi dibandingkan non perokok.
•   Dalam studi lain ditemukan bahwa metabolisme pentazocine adalah 40% lebih tinggi pada perokok dibandingkan non-perokok.
3. Paracetamol (Acetaminophen) + Tobacco
•   Tidak ada perbedaan klirens dosis 1 g tunggal parasetamol pada 6 perokok sehat (lebih dari 15 batang rokok per hari) dan 6 yang sehat (non-perokok).
•   Tidak ditemukan perbedaan dalam farmakokinetik dosis tunggal 650-mg intravena parasetamol pada 14 perokok (kisaran 8-35 rokok per hari) dan 15 non-perokok.
•   Rasio metabolit parasetamol (glucuronides) adalah 83% lebih tinggi pada perokok berat 9 (sekitar 40 rokok setiap hari), menunjukkan daripada di 14 bukan perokok . Namun pada perokok sedang (sekitar 10 rokok sehari) tidak lebih tinggi.
•   Studi retrospektif pasien dirawat karena keracunan parasetamol  jauh lebih tinggi dari perokok daripada non perokok, populasi (70% banding 31%).
MK: Rokok menginduksi metabolisme parasetamol oleh isoenzim sitokrom P450 CYP1A2.


4.    Flecainide (antiaritmia) + Tobacco
•   Perokok memerlukan dosis yang lebih besar flecainide dibandingkan non-perokok
•   Dalam penelitian farmakokinetik, ditemukan kirens flecainide  50% lebih tinggi pada perokok dibandingkan non-perokok
MK:Rokok menginduksi enzim sitokrom P450 di hati yang berkaitan dengan              O-dealkylation dari flecainide yang dikeluarkan lebih cepat dari tubuh.
5.    Coumarins + Tobacco
•  Ditemukan kadar warfarain meningkat 13% pada pasien yang berhenti merokok
    MK:. Beberapa komponen dari asap tembakau bertindak sebagai isoenzim sitokrom P450 induser, yang mungkin menyebabkan peningkatan kecil dalam metabolisme warfarin. Ketika berhenti merokok, enzim metabolismewarfarin tidak lagi diinduksi.
6.   Insulin + Tobacco
•  Penderita diabetes yang merokok tembakau mungkin perlu lebih banyak insulinsubkutan
MK: Penurunan penyerapan insulin pada subkutan karena vasokonstriksi perifer.
7.   Antipsychotics + Tobacco or Cannabis
•    Perokok tembakau atau ganja yang mungkin memerlukan dosis yang lebih besar klorpromazin, fluphenazine, haloperidol atau tiotixene dibanding bukan perokok.
•   Studi dari 403 pasien yang menerima klorpromazin. Ditemukan frekuensi mengantuk 16% pada pasien non perokok,  13% pada perokok ringan dan  3 % pada perokok berat.
MK: Rokok induktor enzim, kadar serum berkurang dan efek kliinis menurun.
8.  Benzodiazepines and related drugs + Tobacco
•   Studi terhadap diazepam, chlordiazepoxid dan zoldipem. Efek mengantuk padaperokok menurun.
MK: Induktor enzim
9.  Clozapine + Tobacco
•   Sebuah penelitian retrospektif menemukan bahwa klirens clozapine 86% lebih tinggi pada perokok dibandingkan non-perokok.
10. Olanzapine + Tobacco
•   Merokok tembakau meningkatkan klirens olanzapine.
•   Manufaktur mengatakan bahwa perokok memiliki klirens olanzapine 40% lebih besar dari  dibandingkan non-smokers
11. Beta blockers + Tobacco ± Coffee and Tea
•   Merokok tembakau dapat mengurangi efek terapi dari beta blockers. Diperlukan peningkatan dosis dari beta blockers
Minum teh atau kopi dapat memiliki efek yang sama tetapi lebih kecil
.
•   Kadar plasma propanolol menurun. Pada atenolol tdk signifikan.
MK:  Merokok tembakau meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan keparahan iskemia miokard. Hal ini akibat efek dari nikotin mungkin sebagai efek langsung dari nikotin yang mengurangi kadar oksigen yang dibawa dalam darah.
12. H2-receptor antagonists + Tobacco or Nicotine
•  Merokok dapat mengurangi kadar plasma dari cimetidine dan ranitidine,
tetapi tidak tampak mempengaruhi famotidin.
•  Penyembuhan ulkus duodenum pada pasien yang memakai H2-reseptor antagonis seperti cimetidine, famotidin, nizatidin dan ranitidine lebih lambat dan kekambuhan ulkus lebih sering terjadi pada perokok daripada non-perokok.
Hal ini sangat mungkin bahwa ini adalah akibat merokok menjadi faktor risiko untuk terjadinya ulcers  duodenum daripada interaksi yang signifikan antara merokok dan H2-reseptor antagonis.
13. Hormonal contraceptives + Tobacco
•  Ada bbrp bukti  bhw merokok meningkatkan resiko perdarahan dengan kontrsepsi kombinasi oral.
•   Resiko penyakit kardiovaskuler pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral kombinasi sangat meningkat jika mereka merokokMerokok meningkatkan metabolisme (2-hidroksilasi) estradiol endogen.
14.   Theophylline + Tobacco
•   Perokok berat memerlukan dosis theophylline yang lebih besar daripada pasien non perokok untuk mendapatkan efek terapi yang sama.
•  Tembakau mengandung hidrokarbon polisiklik, yang bersifat induktor dari isoenzim sitokrom P450 yang CYP1A2, meningkatkan clearance teofilin.
15.   Tricyclic antidepressants + Tobacco
•   Merokok dpt mengurangi kadar plasma dari amitriptilin, clomipramine,
desipramin, imipramine
.
•   Pasien depresi perokok memerlukan dosis antidepresan trisiklik yang lebih besar daripada non perokok untuk mengatasi depresi.

Interaksi Obat Dengan Alkohol
Alkohol juga akan meningkatkan resiko pendarahan lambung dan kerusakan hati jika dikonsumsi bersama obat-obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol atau asetaminofen. Alkohol juga dilarang diminum bersama dengan obat-obat penurun tekanan darah tinggi golongan beta-blocker seperti propanolol. Kombinasi alcohol- propanolol dapat menurunkan tekanan darah secara drastis dan membahayakan
Sumberhttp://farmasiiqbal.blogspot.com/